Makalah
Transmisi
Otomatis Pada Mobil
Oleh:
NAMA : ELDI YEFRA LIANDA
NIM/BP : 1106939 /2011
JURUSAN :TEKNIK OTOMOTIF
M.
KULIYAH: SISTIM PEMINDAHAN TENAGA
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
Transmisi Otomatis Pada Mobil ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan
dalam otomotif.
Harapan saya semoga Makalah Transmisi Otomatis Pada
Mobil ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah Transmisi Otomatis
Pada Mobil ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah Transmisi Otomatis Pada
Mobil ini.
Padang,8 Desember 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Sampul.........................................................................................................................1
Kata
pengantar.............................................................................................................2
Daftar
isi.......................................................................................................................3
Bab
I.............................................................................................................................4
Komponen
& Fungsi Transmisi otomatis pada mobil ..................................................4
Bab
II..........................................................................................................................13
Cara
Kerja Transmisi otomatis pada pada mobil .......................................................13
Bab
III.........................................................................................................................15
Pemeliharaan
Transmisi otomatis pada mobil ...........................................................15
BAB I
1.Planetary gear unit
Planetary gear unit dipakai
untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan
kendaraan, di pakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak
maju. Pada dasarnya planetary gearunit dipakai mesin untuk menghasilkan
tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang
ringan.
Hubungan antara kecepatan dan momen
mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau
berjalan dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang
rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka
akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju
kendaraan.
Berikut ini adalah bagian-bagian
dari planetary gear unit:
Gambar 5. Planetary gear unit
Planetary gear memiliki
tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary
carrier.
Planetary carrier dihubungkan
dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion
berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinionmempunyai prinsip
kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu,
disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrierdikombinasikan
dalam unit planetary carrier.
Penggantian input pada planetary
carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi,
mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
Komponen
|
Fungsi
|
O/D clutch
|
.
Menghubungkan/memutuskan putaran O/D carrier dan O/D sun gear.
|
O/D Brake
|
. Menahan
supaya O/D sun gear tidak berputar.
|
O/D one way clutch
|
.
Menghubungkan O/D carrier dan O/D sun gear ketika diputar mesin.
|
Forward Clutch
|
.
Menghubungkan / memutuskan input shaft dengan intermediate shaft.
|
Direct Clutch
|
.
Menghubungkan / memutuskan input shaft dengan front dan rear sun
. gear. |
2nd Coast Brake
|
. Menahan
/ mengunci front dan rear sun gear supaya tidak berputar.
|
2nd Brake
|
. Menahan
one way clutch 1 supaya front dan rear sun gear berputar
. berlawanan arah jarum jam. |
Reverse Brake
|
. Menahan
putaran front planetary carrier.
|
One way clutch 1
|
. Menahan
front dan rear sun gear supaya tidak berputar berlawanan jarum
. jam ketika 2nd brake bekerja. |
One way clutch 1
|
. Menahan
supaya front planetary carrier berputar berlawanan jarum jam.
|
Gambar 6. One way clutch
Gambar 7. Potongan planetary gear dan clutch
Gambar 8. Hubungan antar komponen
saat tranmisi otomatis bekerja
Perpindahan gigi secara otomatis
sesuai dengan posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R, N, D, 2 dan L.
sedangkan untuk Over Drive (O/D) menggunakan switch yang ada pada
tuas transmisi, demikian pula untuk meningkatkan performa kerja transmisi
khususnya waktu perpindahan gigi terdapat 2 posisi switch yang
ditempatkan di console box, yaitu Power dan Normal (P/N) mode.
Gambar 9. Tuas transmisi otomatis
Posisi tuas transmisi sebagai
berikut :
- Posisi P (Park)
Pada posisi
ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin
dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada
kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.
- Posisi R (Reverse)
Posisi ini
jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
- Posisi N (Netral)
Pada posisi
ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada
posisi netral, biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum
kendaraan dijalankan atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup,
seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan.
- Posisi D (Drive)
Posisi D,
digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat
mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch
O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi
1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan normal
dan rata.
- Posisi 2
Posisi ini
digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis
hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya,
biasanya digunakan untuk jalanan menanjak atau turunan tajam.
- Posisi L
Posisi ini
digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi
gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan
yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.
Tipe transmisi otomatis
Transmisi yang dipakai pada
kendaraan mesin depan penggerak depan (front engine, front wheel drive
(FF)) di buat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang
dipakai pada mesin depan penggerak roda belakang (front engine, rear drive (FR))
karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller
atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle.
Gambar 1. Transmisi otomatis tipe front
engine, front wheel drive (FF)
dan front engine, rear drive (FR)
dan front engine, rear drive (FR)
Differensial pada transaxle
menjadi satu dengan mekanisme pemindah tenaga yang lain berbeda dengan
transmisi untuk penggerak roda belakang yang differensialnya terpisah dengan
mekanisme yang lain.
Pada prinsipnya, kedua jenis
transmisi tersebut mempunyai cara kerja yang sama baik unutk penggerak roda
depan maupun untuk penggerak roda belakang.
Transmisi
otomatis secara garis besar di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
Gambar 2. Bagian utama dari
transmisi otomatis
1.
Torque Converter
Gambar 3. potongan dari Torque
converter
Torque converter di pasang
pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring
gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion
motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari torque converter
adalah :
·
Melipatgandakan momen yang
dihasilkan oleh mesin
·
Menjadi kopling otomatis yang
mengirimkan momen mesin menuju ke transmisi
·
Menyerap getaran mesin
·
Melembutkan putaran mesin
Sebagai pompa oli ke hidraulic
control system
Torque converter berisi
minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar dari mesin menuju ke
transmisi. Komponen utama dari torque conveter adalah pump impeller,
turbine runner, dan stator.
Bagian ini juga dihubungkan langsung
dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang di pakai pada hidraulic
control unit pada saat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan di derek dan
roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft dan intermediate
shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat
berbahaya jika kendaraan di derek pada jarak yang jauh atau pada kecepatan yang
cukup tinggi.
2. Lock up mechanism
Torque converter tidak
selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi
ada sebagian kecil tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya
sangat merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk
menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang akan
mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan pada kecepatan 37
mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini bekerja maka tenaga
putar dari mesin akan di salurkan 100 % menuju ke transmisi.
Gambar 4. Lock up mechanism
3.Hydraulic
control unit
Bagian ini
mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan
yangdiperoleh dari pompa oli.Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu
sebagai berikut:
1.Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi
membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan tekanan hidrolik yang
diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan
tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh
pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga pentil katup
penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
3. Mengalihkan (shift) roda gigi
(untuk mengoperasikan kopling dan rem)Ketika
operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda
gigi dialihkan.
Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
Komponen-komponen
utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
·
Pompa oli
·
Valvebody
·
Primaryregulatorvalve
·
Manual valve
·
Shift valve
·
Solenoid valve
·
Throttle valve
Gambar Pompa oli
Gambar. potongan hydraulic
control unit
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai
kualitas yang tinggi dengan berbagai macam bahan tambah. Minyak transmisi
otomatis ini di kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan
melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak
transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagiberikut:
ü Kekentalan yang sesuai
ü Stabil terhadap panas dan oksidasi
ü Tidakberbusa
ü Koefisien gesek yang sesuai
ü Berwarna
ü mempunyai
bahan tambah yang lain
Minyak transmisi otomatis (ATF)
mempunyai macam-macam viskositas dan koefisien geseknya. Hal ini perlu
diketahui karena pengunaan miyka transmisi otomatis bisa berbeda tiap tipe
kendaraan.
Penggunaan miyak transmisi otomatis
yang tidak benar tidak hanya menurunkan tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan
bunyi serta kerusakan yang lain.
Perhatikan Buku pedoman reparasi
untuk mengetahui jenis minyak pelumas yang digunakan pada kendaraan.
BAB II
Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS
Begini
blok diagramnya:Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear
>> [Differential >> Drive Shaft >>Roda] pada penggerak roda belakang,
bagian didalam kurungkotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda].
1.
Torque converter
menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque converter ini
torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter
terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel
langsung dengan mesin. Yang kedua "turbin" dikopel langsung dengan
planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling
yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah
ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air
bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep
sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda
letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati
tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang
menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin saat
RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque
converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat
dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada
mobil matik meningkat. Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1
saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan perangkat
"lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk
mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator? Nah
stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling.
Dimana baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu
dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
2.
Planetary Gear.
Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah
rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda
dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas
persneling saat menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup
jauh. Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling
berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi
banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian
dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup
sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja.
Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara
hidraulis.
Itulah
cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat
ini. Torque converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang
selip. Dan planetary gear menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara
otomatis.
Untuk transmisi CVT kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.
Untuk transmisi CVT kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.
Tambahan:
untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik untuk setiap
posisi tuasnya:
P:
transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini
memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan
posisiiniuntukparkir dengan beban yang cukup berat. ex: tanjakan.
R:
saya rasa semua sudah tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah
belakang(mundur).
N:
di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada
mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk
menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti
untuk meninggalkan mobil.
D:
gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama
perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk
toyota biasanya terdapat D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3
atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3.
Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan
gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk
melakukan overtakin.
BAB III
Perawatan
Tranmisi Otomatis Pada Mobil
Cara
perawatan transmisi otomatis
sebenarnya tidaklah sulit seperti yang
diperkirakan banyak orang. Perawatan transmisi otomatis yang dilakukan sama
dengan perawatan yang dilakukan terhadap transmisi manual, berupa pengecekan
terhadap kualitas minyak transmisi otomatis (hampir sama dengan minyak
rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasukoli) dan kebocoran dari packing packin yang ada. Malah sebenarnya lebih simple dari manul
Namun
kualitas minyak untuk transmisi otomatis ini bila dipergunakan sebagaimana
semestinya dan tidak ada kebocoran, bisa tahan 50 ribu kilometer sampai 100
ribu kilometer. â€Malah sebenarnya
bisa sampai 200 ribu kilometer, jelas Agus Susanto Kepala BengkelPT Hyundai
Mobil Indonesia.
Ia mengatakan,
kopling transmisi otomatis ini lebih efisien karena berdaya tahan lama dari oli
transmisi manual. Kopling ini terendam dalam bak minyak transmisi dan tidak
bergesekan langsung. Berbeda dengan transmisi manual dengan sistem kopling
kering yang bersentuhan dengan “roda gilaâ€.
Kesan bahwa
transmisi otomatis perawatannya sulit dan tidak semua bengkel yang bisa
menanganinya adalah memang benar. Tetapi bukankah kalau kendaraan diperlakukan
dengan benar dalam artian dirawat dengan baik, maka tidaklah mungkin transmisi
akan mengalami kerusakan dengan sendirinya.“Yang penting kalau kendaraan
mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda mobil yang digerakkan
transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh menyentuh jalan ketikaditarik,†jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.Alasannya
adalah, pada sistem transmisi otomatis, putaran mesin tersebut
dipindahkan untuk memutar roda melalui minyak transmisi yang disemprotkan ke
tiap gigi percepatan tersebut. Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah
proses kebalikannya, di mana putaran roda akan menghasilkan tekanan kepada
katup solenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan.Yang biasanya rusak
adalah seal-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisitersebut yang akan
rusak,
Tergantung PemakaianNamun cepat atautidaknya,
baik transmisi otomatis maupun manual tersebut
memang tergantung dari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar,
ataupun kendaraan membawa beban lebih.
Karena itu setiap
pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-fungsi dari tiap huruf dan angka yang
tertera dituas transmisi otomatis tersebut. Misalnya saja
angka 1, berarti diperuntukkan bagi tanjakan dan turunan yang sangat curam.
Kalau dipakai terus untuk jalur yang datar hanya akan memboroskan bahan bakar
saja. Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang.
Bila posisi tuas di 2, sebaiknya digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yang tidak terlalu curam dan jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinya dengan posisi gigi 3, yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.
Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yang lama dapat mengaktifkan tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yang otomatis dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.
Bila posisi tuas di 2, sebaiknya digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yang tidak terlalu curam dan jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinya dengan posisi gigi 3, yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.
Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yang lama dapat mengaktifkan tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yang otomatis dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.
Namun sekarang
percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai 5
percepatan. Gigi 1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui
kegunaannya adalah posisi N, P dan R. Posisi N ini dapat digunakan ketika berada
di lampu merah. Dari posisi D sebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan posisi P
ini digunakan ketika memarkirkan kendaraan.
“Mobil tidak akan jalan ketika di starter, ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk mundur. (ian)
“Mobil tidak akan jalan ketika di starter, ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk mundur. (ian)
Cara
perawatan transmisi otomatis sebenarnya tidaklah
sulit seperti yang diperkirakan banyak orang.
Perawatan
transmisi otomatis yang dilakukan sama dengan perawatan yang dilakukan terhadap
transmisi manual, berupa pengecekan terhadap kualitas minyak transmisi otomatis
(hampir sama dengan minyak rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasuk
oli) dan kebocoran dari packing-packing yang ada. Malah sebenarnya lebih simple
dari manual.
Namun kualitas
minyak untuk transmisi otomatis ini bila dipergunakan sebagaimana semestinya
dan tidak ada kebocoran, bisa tahan 50 ribu kilometer sampai 100 ribu
kilometer. â€Malah sebenarnya
bisa sampai 200 ribu kilometer, jelas Agus Susanto Kepala Bengkel PT Hyundai
Mobil Indonesia.Ia mengatakan, kopling transmisi otomatis ini lebih efisien
karena berdaya tahan lama dari oli transmisi manual. Kopling ini terendam dalam
bak minyak transmisi dan tidak bergesekan langsung. Berbeda dengan transmisi
manual dengan sistem kopling kering yang bersentuhan dengan roda gila.Kesan
bahwa transmisi otomatis perawatannya sulit dan tidak semua bengkel yang bisa
menanganinya adalah memang benar. Tetapi bukankah kalau kendaraan diperlakukan
dengan benar dalam artian dirawat dengan baik, maka tidaklah mungkin transmisi
akan mengalami kerusakan dengan sendirinya.
Yang penting kalau kendaraan mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda mobil yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh menyentuh jalan ketika ditarik, jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.
Yang penting kalau kendaraan mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda mobil yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh menyentuh jalan ketika ditarik, jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.
Alasannya adalah,
pada sistem transmisi otomatis, putaran mesin tersebut
dipindahkan untuk memutar roda melalui minyak transmisi yang disemprotkan ke
tiap gigi percepatan tersebut. Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah proses
kebalikannya, di mana putaran roda akan menghasilkan tekanan kepada katup
solenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan.
“Yang biasanya rusak adalah seal-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut yang akan rusak, jelas Agus.
“Yang biasanya rusak adalah seal-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut yang akan rusak, jelas Agus.
Tergantung
PemakaianNamun cepat atau tidaknya, baik transmisi
otomatis maupun manual tersebut memang tergantung
dari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar, ataupun kendaraan
membawa beban lebih.
Karena itu setiap
pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-fungsi dari tiap huruf dan angka yang
tertera dituas transmisi otomatis tersebut. Misalnya saja
angka 1, berarti diperuntukkan bagi tanjakan dan turunan yang sangat curam.
Kalau dipakai terus untuk jalur yang datar hanya akan memboroskan bahan bakar
saja. Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang.
Bila posisi tuas di 2, sebaiknya digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yang tidak terlalu curam dan jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinya dengan posisi gigi 3, yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.
Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yang lama dapat mengaktifkan tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yang otomatis dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.
Bila posisi tuas di 2, sebaiknya digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yang tidak terlalu curam dan jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinya dengan posisi gigi 3, yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.
Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yang lama dapat mengaktifkan tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yang otomatis dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.
Namun sekarang
percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai 5
percepatan. Gigi 1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui
kegunaannya adalah posisi N, P dan R. Posisi N ini dapat digunakan ketika
berada di lampu merah. Dari posisi D sebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan
posisi P ini digunakan ketika memarkirkan kendaraan.
Mobil tidak akan jalan ketika di starter, ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk mundur.
Mobil tidak akan jalan ketika di starter, ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk mundur.